RAMBUT YANG MEMUTIH

RAMBUT YANG MEMUTIH
Tiga puluh dua tahun yang lalu tak terasa
Saat pertama kali aku terlahir ke dunia
Jiwa ku masih suci tanpa noda dan dosa
Aku hanya bisa menangis terdengar di telinga
Elusan jemari yang begitu lembut terasa
Bisikan merdu terdengar bersuara
Ibu berbicara sambil mengusap air mata
Sudahlah nak jangan menangis ibu akan selalu ada
Ibu akan menjaga mu sampai ajal ini tiba
Nak jika besar nanti jadi lah orang yang berguna
Yang bisa menyenangkan setiap jiwa
Jadilah orang yang patuh terhadap ibu dan bapa
Takut lah pada yang menciptakan mu disana
Jangan pernah kau melupakan tentang adanya
Ingat nak disaat rambut ini belum memutih di atas kepala
Jangan sesekali kau merasa bangga
Atas ke kekaran tubuh mu yang gagah perkasa
Ingat nanti saat rambut mu mulai memutih akan tiba
Di situ jiwa yang perkasa akan terasa rapuh seketika
Kegagahan mu tak lagi berguna
Nak jadilah orang yang takut api neraka
Jadilah orang yang selalu menirndukan surga
Dirikan kegagahan mu di atas sejadah penuh makna
Sinari keelokan paras rupa mu dengan cahaya
Basuhi dengan air yang suci saat kau merangka
Nak kaulah harapan ibu nanti di alam sana
Jadikanlah jiwa mu yang sempurna
Disaat kau terlingar dosa
Ingatlah Allah yang akan murka
Kembalilah seperti kau pertama lahir ke dunia
Bersih tanpa noda dan dosa
Disaat pertama kau mendengar suara
Hanya kalimah suci terdengar di telinga
Dan saat berakhir kau berada di dunia
Maka kau akan mendengar kalimah yang terakhir kalinya
Dan kau akan di mandikan seperti waktu pertama
Kau akan kembali kepadanya
Ibu hanya bisa menjaga mu di dunia
Ingatlah nak kita hidup di dunia hanyalah sementara
Ke gagahan ke mewahan semuanya akan sirna
Semua itu tidak lagi berguna
Itulah ucapan ibu saat aku masih muda
Kini aku mulai tumbuh besar gagah dan perkasa
Dan rambut ku hitam mulai memutih di atas kepala
Jiwa ku mulai rapuh tak berdaya
Untuk melangkah di atas dunia fana
Yang penuh tipu daya dan nestafa
Aku masih teringat ucapan penuh makna
Dari seorang ibu yang penuh rasa iba
Ibu terima kasih ku ucapkan tak terhingga
Pesan mu kini berguna sepanjang masa
Walapun diri ini sering terlena
Oleh tipu daya keindahan dunia
Rambut ku yang dulu hitam di atas kepala
Kini sudah berubah warna
Mungkin besok atau lusa
Jiwa ini kembali pada sang pencipta
Sujud syukur Atas nikmat NYA
Hingga jiwa ini kembali PadaNYA
(“Allah Azza Wa Jalla”)

Malaysia Rabu 14 Noveber 2012
By Bimo Syackti

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar

Ana Erfina

istri ku yang tercinta

Olives' Diary

“Menulis dapat menghilangkan rasa sesak di dada. Pindah ke Pluto mampu menghilangkan semua rasa sesak di Bumi. Terus menulis sampai pesawat menuju Pluto itu datang”

Just Writing

sesuatu yang pakai hati pasti akan sampai ke hati..

KANDAS TANPA BEKAS

Syair dan Puisi Karya Bimo Syackti

AHAO's Blog

Hal Kecil dan Terabaikan Bisa Dibikin Jadi Penting :-)

AngananTyas Blog

karena aku bukan anak raja, bukan pangeran berkuda, bukan pula dewa, maka akan kubingkai kata kata, hingga ku dikenang dunia

WO AI NI - ISLAM

Meniti jejak As-Salaf Ash-Shaleh

Erens's Blog

Cuma Berekspresi doang!

PENGERTIAN & ARTI

Just another WordPress.com site